Anak Butuh Ibu, Anak Butuh Ayah






Setiap anak datang ke dunia membawa hati yang kosong,
menunggu diisi oleh cinta… dan dituntun oleh arah.

Dari kisah Nabi Ibrahim dan Hajar, kita belajar,
bahwa seorang anak takkan tumbuh hanya dengan satu sisi kasih.
Ia butuh "ibu" yang memeluk,
dan "ayah" yang meneguhkan.

Hajar… berlari tujuh kali di padang tandus,
bukan karena lemah,
tapi karena cinta tak mengenal lelah.
Di setiap langkahnya ada doa,
di setiap tangisnya ada keyakinan,
dan dari air matanya… Allah menumbuhkan Zamzam.

Ibrahim… melangkah pergi dengan dada bergetar,
bukan karena tega,
tapi karena cinta sejatinya adalah taat kepada Allah.
Ia mengajarkan, kadang cinta seorang ayah tak selalu tampak lembut,
tapi justru kuat dalam diamnya.

Dari keduanya, kita tahu…
seorang anak membutuhkan dua cahaya:
🌸 "Ibu" yang mengajarkan arti kasih tanpa syarat.
🌙 "Ayah" yang menuntun dengan tegas dan percaya.

Tanpa ibu, anak kehilangan pelukan yang menenangkan.
Tanpa ayah, anak kehilangan langkah yang menuntun.
Tapi ketika keduanya hadir,
hidup anak menjadi utuh—hangat oleh cinta, teguh oleh bimbingan.

Maka, jangan pernah remehkan peran keduanya.
Karena dari cinta seorang ibu dan kebijaksanaan seorang ayah,
lahirlah generasi yang mengenal Alloh…
dan tumbuh menjadi jiwa yang kuat, lembut, dan beriman.

Komentar