Kelahiran dan Masa Kecil (570-576 M)
• Nabi Muhammad ﷺ lahir pada tahun 570 M di Makkah, dikenal sebagai Tahun Gajah.
• Ayahnya, Abdullah, adalah seorang pedagang Quraisy yang meninggal dalam perjalanan dagang ke Yatsrib (Madinah) sebelum kelahiran Nabi.
• Saat kelahirannya, budak Abu Lahab yang bernama Tsuwaibah datang membawa kabar gembira kepada Abu Lahab, dan karena senangnya, Abu Lahab membebaskannya. Namun, kelak Abu Lahab menjadi salah satu penentang terbesar dakwah Nabi.
• Ibunya, Aminah binti Wahb, merawat Nabi dengan penuh kasih sayang, tetapi meninggal ketika beliau berusia 6 tahun.
• Dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, yang sangat menyayanginya, namun dua tahun kemudian kakeknya wafat.
• Setelah itu, diasuh oleh pamannya, Abu Thalib, yang melindunginya dengan penuh perhatian.
• Sejak kecil, Nabi Muhammad ﷺ dikenal sebagai anak yang jujur dan amanah.
• Pada usia 4 tahun, beliau mengalami peristiwa pembelahan dada oleh Malaikat Jibril yang membersihkan hatinya dari pengaruh buruk.
• Beliau menghabiskan masa kecilnya di Bani Sa'd bersama ibu susuannya, Halimah As-Sa'diyah, yang merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Mengapa Nabi Muhammad Disusui oleh Halimah As-Sa'diyah?
• Pada masa itu, kebiasaan bangsa Arab adalah menyusukan anak-anak mereka kepada wanita dari pedalaman agar mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat, memiliki fisik yang kuat, dan belajar bahasa Arab murni.
• Halimah As-Sa'diyah awalnya mengalami kesulitan ekonomi dan tidak memiliki banyak susu untuk menyusui bayi Muhammad.
• Namun, setelah menerima Muhammad dalam asuhannya, rezekinya melimpah: susunya menjadi banyak, unta dan ternaknya kembali sehat, dan kehidupannya membaik.
• Halimah sangat menyayangi Muhammad dan merawatnya hingga usia 4-5 tahun sebelum mengembalikannya kepada ibunya, Aminah.
Pertemuan dengan Pendeta Bahira (580 M)
• Pada usia sekitar 9-12 tahun, Nabi Muhammad ﷺ ikut serta dalam perjalanan dagang ke Syam bersama pamannya, Abu Thalib., Abu Thalib.
• Di daerah Busra, Syam, mereka bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bahira yang dikenal sebagai orang yang memiliki ilmu kitab suci.
• Bahira mengamati tanda-tanda kenabian pada Muhammad, termasuk cincin kenabian di antara kedua bahunya, yang disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya.
• Ia juga melihat bagaimana awan menaungi Muhammad ﷺ selama perjalanan, yang menjadi pertanda bahwa beliau adalah sosok yang dinanti sebagai nabi terakhir.
• Bahira memperingatkan Abu Thalib agar menjaga Muhammad dari orang-orang Yahudi dan Romawi yang dapat mencelakakannya karena mengetahui tanda-tanda kenabiannya.
• Setelah pertemuan itu, Abu Thalib semakin melindungi keponakannya dengan lebih hati-hati.
Masa Remaja dan Pernikahan dengan Khadijah (577-610 M)
• Pada usia remaja, Muhammad mulai bekerja sebagai pedagang dan sering ikut serta dalam perjalanan dagang ke Syam.
• Beliau dikenal sebagai sosok yang jujur, adil, dan memiliki integritas tinggi dalam berdagang, sehingga mendapat julukan Al-Amin (yang terpercaya).
• Kejujuran dan keterampilannya dalam berdagang menarik perhatian Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya dan terpandang di Makkah.
• Khadijah mengutus seseorang untuk menawarkan kerja sama bisnis dengannya, dan Muhammad berhasil menjalankan usaha itu dengan sangat baik.
• Melihat sifat dan akhlaknya yang luhur, Khadijah mengajukan lamaran melalui Nafisah binti Muniyah.
• Nabi Muhammad ﷺ menerima lamaran tersebut dan menikahi Khadijah pada usia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun.
• Pernikahan mereka sangat harmonis dan dikaruniai enam anak: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah.
Perjalanan Kenabian dan Perjuangan Islam (610-632 M)
• Pada usia 40 tahun (610 M), Nabi Muhammad ﷺ menerima wahyu pertama di Gua Hira melalui Malaikat Jibril.
• Selama 13 tahun di Makkah, beliau berdakwah menghadapi berbagai rintangan dari kaum Quraisy.
• Tahun 622 M, beliau berhijrah ke Madinah, yang menjadi awal kalender Hijriyah.
• Di Madinah, beliau mendirikan negara Islam pertama, membangun masjid, dan memperkuat persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar.
• Terjadi beberapa perang besar, seperti Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, dan Fathu Makkah.
• Nabi Muhammad ﷺ menyampaikan Haji Wada' (Haji Perpisahan) pada tahun 632 M.
• Pada 8 Juni 632 M (12 Rabiul Awal 11 H), Nabi Muhammad ﷺ wafat di rumah Aisyah radhiallahu 'anha di Madinah.
Berikut adalah daftar istri-istri Nabi Muhammad SAW beserta anak-anak beliau dari masing-masing istri:
I. ISTRI-ISTRI NABI MUHAMMAD SAW
1. Khadijah binti Khuwailid
- Status: Janda saat menikah dengan Nabi.
- Lama pernikahan: 25 tahun (satu-satunya istri selama masa hidup Khadijah).
- Anak dari Khadijah:
1. Qasim (meninggal saat masih kecil)
2. Zainab
3. Ruqayyah
4. Ummu Kultsum
5. Fatimah az-Zahra
6. Abdullah (dikenal juga dengan sebutan Ath-Thayyib atau Ath-Tahir, meninggal saat bayi)
2. Saudah binti Zam'ah
- Status: Janda.
- Menikah setelah wafatnya Khadijah.
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
3. Aisyah binti Abu Bakar
- Status: Gadis saat menikah.
- Putri sahabat dekat Nabi, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
- Sangat berperan dalam meriwayatkan hadits.
4. Hafshah binti Umar bin Khattab
- Status: Janda.
- Putri sahabat Umar bin Khattab.
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
5. Zainab binti Khuzaymah
- Status: Janda (dikenal sebagai “Ummul Masakin” karena dermawannya).
- Wafat tidak lama setelah menikah.
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
6. Ummu Salamah (Hindun binti Abu Umayyah)
- Status: Janda.
- Memiliki anak dari suami sebelumnya, namun tidak dari Nabi.
7. Zainab binti Jahsy
- Status: Janda, mantan istri Zaid bin Haritsah (anak angkat Nabi).
- Menikah atas perintah langsung dari Allah (QS. Al-Ahzab: 37).
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
8. Juwayriyyah binti Al-Harith
- Status: Tawanan perang dari Bani Musthaliq, lalu dibebaskan dan dinikahi Nabi.
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
9. Ummu Habibah (Ramlah binti Abu Sufyan)
- Status: Janda, putri Abu Sufyan.
- Menikah dengan Nabi saat di Habasyah (Ethiopia).
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
10. Shafiyyah binti Huyay
- Status: Tawanan perang dari Bani Nadhir (Yahudi), kemudian masuk Islam dan dinikahi Nabi.
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
11. Maimunah binti Al-Harith
- Status: Janda.
- Istri terakhir Nabi sebelum beliau wafat.
- Tidak memiliki anak dari Nabi.
Semua anak Nabi berasal dari Khadijah, kecuali Ibrahim yang dari Maria Al-Qibthiyah (bukan istri resmi, tapi seorang budak yang kemudian dimuliakan).
Anak laki-laki:
1. Qasim
2. Abdullah (Ath-Tahir / Ath-Thayyib)
3. Ibrahim (dari Maria Al-Qibthiyah)
Semua anak laki-laki Nabi meninggal saat masih kecil.
Anak perempuan:
1. Zainab – menikah dengan Abul Ash bin Rabi'
2. Ruqayyah – menikah dengan Utsman bin Affan
3. Ummu Kultsum – setelah Ruqayyah wafat, juga menikah dengan Utsman bin Affan
4. Fatimah az-Zahra – menikah dengan Ali bin Abi Thalib, ibu dari Hasan dan Husain
Kesimpulan
Nabi Muhammad ﷺ adalah pemimpin yang luar biasa dalam aspek spiritual, sosial, dan politik. Perjuangannya membawa Islam dari ajaran yang ditolak menjadi agama besar yang memberikan perubahan besar bagi dunia.
Komentar
Posting Komentar