Dengan hati yang penuh syukur, kami melangkah masuk ke dalam keagungan Masjid Nabawi. Cahaya senja memperlihatkan keindahan arsitektur yang mempesona, dan aroma harum zam-zam menyambut kedatangan kami. Aku menatap istriku, senyum kebahagiaan terukir di wajahnya.
Kami berdua menggendong Arsala, yang menatap sekelilingnya dengan mata penuh kekaguman. Aku merasa terharu melihat keluargaku bersatu di tempat suci ini. Kami mencari tempat yang tenang untuk berdoa bersama sebagai keluarga.
Sambil duduk di suatu sudut, aku mengingat bagaimana aku memberikan nama "Nabawi" kepada Arsala dengan harapan agar ia tumbuh menjadi pribadi yang memiliki sifat-sifat para nabi, saatnya untuk merasakan keberkahan dan kebahagiaan di tempat suci ini bersama keluarga tercinta.
Kami menggenggam erat tangan satu sama lain, bersama-sama merenung dan bersyukur atas setiap detik kebersamaan ini. Sebuah perjalanan spiritual yang membentuk ikatan keluarga kami menjadi lebih kuat di bawah naungan cahaya purnama yang menyinari Masjid Nabawi.
Inilah kisah perjalanan keluargaku yang tak terlupakan di tanah suci, di mana cinta, keberkahan, dan doa menyatukan hati kami dalam satu ikatan yang abadi.
Komentar
Posting Komentar